Sebagai pelatih lama pemain sepak bola junior di Australian Football yang bekerja dengan pemain berumur di bawah 7 tahun sampai di bawah enam belas tahun di team Queensland State Schoolboys di All-Australian National Championships, saya ingin share dengan pelatih baru beberapa alasan kenapa beberapa team saya kalah dalam laga yang kemungkinan semestinya mereka menangi. Terkadang, itu ialah kekeliruan yang saya bikin dalam rencana sementara di lain kali seorang pemain kemungkinan tidak berhasil ikuti ketentuan team.
Dalam tiga Kejuaraan Australia dalam laga menantang Australia Barat, team anak sekolah Queensland saya tampil oke dan dalam status untuk memenangi laga saat kekeliruan dilaksanakan oleh beberapa pemain mendorong Australia Barat untuk tingkatkan permainan mereka sesudah cetak dua atau 3 gol gampang lewat permainan kami yang simpel tetapi kekeliruan yang bisa dihindari. Di Tasmania, di tahun 1967, kami memainkan di laga pertama kami. 2x, wasit memberi pertanda ke salah satunya striker mereka yang kelihatan terjamah oleh bek kami yang bermain di muka. Pembela kami stop dan ajukan banding ke wasit tapi gagal. Sementara striker terus bermain dan menyepak gawang. Pemain yang serupa tidak belajar dari kekeliruan pertama kalinya karena tidak bermain sampai semprit dan biarkan terjadi untuk ke-2 kalinya selekasnya kemudian.
Di Darwin, bek tengah kami menyalahi ketentuan team kami sepanjang kuarter ke-2 saat kami kuasai permainan. Ketentuan team yang ia mushalla 2x mengikutsertakan taktik bertahan. Bila seorang bek mempunyai bola tapi tidak mempunyai sasaran bebas, ia harus menyepak bola ke sayap tribune disebelah pertahanan lapangan. Kebalikannya ia menyepak bola ke kontes di lapangan tengah yang memungkinkannya musuh menukik bola dan mengirimkan ke rekanan satu team yang cetak gol secara mudah. Kami kalah pada waktu itu dan tidak di menit paling akhir laga saat wasit gawang dan wasit lapangan membuat dua kekeliruan yang memungkinkannya satu point diberi saat bek sayap kami secara jelas mengidentifikasi sepak bola di muka garis gawang. Ia terus bermain dan kami mempunyai sepak bola di luar sayap untuk membikin permainan tidak disangsikan kembali. Penarikan itu membuat kami kehilangan 1 gol dan permainan. Tapi bila ketentuan team yang simpel itu dipatuhi, beberapa sandgroper tidak akan balik ke permainan.
Di tahun 1970 di Chelmer Reserve di Brisbane, dalam lima menit paling akhir laga, kapten Australia Barat itu dibolehkan untuk pimpin melebar di depan tanpa terpungkiri untuk ambil pertanda di garis batasan. Ia menyepak gol luar biasa dari jarak lima puluh mtr.. Rivalnya tidak mengetahui talentanya dan biarkan lakukan 2x kembali untuk membuat kemenangan untuk teamnya. Seorang pelari, salah satunya pemain kami, dikirimkan untuk berpesan sesudah gol pertama. Tetapi ia tidak sampaikan kesungguhan keadaan ke pemain bertahan itu.
Satu kali lagi di Darwin, saat kami menantang Victoria, kami mempunyai kesempatan untuk menang di saat tiga perempat, tapi Victoria menuntaskan dengan kuat saat kami memberi enam sepakan bebas yang asal-asalan beruntun. Sepakan bebas ini hasilkan beberapa gol Victoria. Ini memiliki arti kami kekurangan kesempatan untuk cetak gol karena kami tidak bisa menjaga atau memperoleh sepak bola.
Di tahun 1968, di Collingwood, kami menantang Victoria. Dalam laga ini mendekati separuh waktu kami pimpin dan bermain secara baik. Selanjutnya salah satunya winger yang lebih bagus dalam kurun waktu beberapa saat sudah mengidentifikasi sepak bola 2x siap untuk menyepak bola di depan kami cuma untuk menyepak bola ke pria yang pas target. Ini menyebabkan Victoria menyepak 2 gol gampang dan meraih kemenangan dengan beda yang lebih kecil dibanding beberapa tahun awalnya.
Diamkan saya saat ini menyaksikan permainan di bawah sepuluh yang saya latih di tahun 1980. Itu ialah final penyisihan. Alasan kami kalah ialah kekeliruan saya. Dengan pemain sekolah menengah, mereka akan terima alasan Anda gerakkan mereka untuk coba memenangi permainan. Ini tidak ada dengan di bawah beberapa puluh. Di saat tiga perempat, saya mengalihkan salah satunya dari 1/2 saya di depan ke sayap sebagai taktik serang dan bertahan. Ia sudah menjadi satu diantara pemain terbaik kami sampai waktu itu. Ia jatuhkan bungkusannya dan rivalnya mengamuk. Tambah jelek kembali untuk simpatisan kami, ia mengidentifikasi sepak bola ada di belakang pak, dimainkan cuma untuk dibatalkan dengan sepakan bebas dikasih ke musuh. Ya, wasit sudah lakukan kekeliruan. Yang terjadi. Tetapi kekeliruan paling besar dibikin oleh saya.
Yang paling akhir akan saya sebut terjadi dengan team regional yang saya latih di kejuaraan sekolah menengah negara sisi Queensland. Saya mempunyai dua pemain berpotensi tinggi yang dapat bermain sebagai striker tengah dan memimpin. Satu diantaranya ialah footer kiri . Maka saya memainkan pada bagian kanan di depan dengan keinginan saat ia memperoleh bola ia akan berpindah ke kaki kirinya dan mengayun ke gawang dan menyepak beberapa. Tetapi apa yang terjadi ialah mereka cuma sama-sama merintangi . Maka gempuran kami terus tidak berhasil. Sayang, saya bertahan dengan strategi mengharap itu akan sukses. Tetapi rupanya tidak. (Disamping itu, pemain lain relatif tidak saya mengenal karena sekolahnya bermain di persaingan yang lain dengan sekolah saya. Ia jadi team negara sisi dan diambil oleh Collingwood di mana ia jadi premiership
Recent Comments